7 Aktivitas Bernilai Ibadah Jelang H-30 Jelang Pernikahan


Hari pernikahan tentu akan menjadi hari yang sangat istimewa. Ingin rasanya membuat banyak kisah yang akan menjadi kenangan indah disuatu saat nanti, tak terlupakan tentunya. Semakin mendekat dengan hari pernikahan tentu hatipun semakin berbunga dan bahagiapun membuncah, penantian panjang dan buah dari kesabaran selama ini akan segera dipetik apalagi jika pernikahan yang dinanti bersama orang yang dicita dan sangat dicintai, ah sungguh indah rasanya.

Namun, tentu perlu diketahui oleh sahabat semua jika detik-detik terakhir menuju hari pernikahan adalah detik-detik penuh ujian. Dimana dimasa ini rasa, resah, gelisah, takut dan bahagia datang silih berganti. Tak menentu. Ini tentu hal yang lumrah, hampir semua calon mempelai  pernah mengalaminya. Apa aktivitas yang akan kita lakukan untuk mengisi hari-hari ini ? inilah yang akan kita bahas.

Satu hal penting yang perlu kita ketahui, pahami dan ikuti adalah selama sebelum terjadi ijab kabul di depan penghulu dan di-amini “sah” oleh para saksi maka selama itu kamu dan dia bukanlah siapa-siapa, tetap bukan mahram (orang yang haram dinikahi) maka dari itu tetap  berlaku adab-adab tentang hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram seperti tidak boleh jalan berduaan (ikhtilat), gurauan melalui berbagai sarana komunikasi yang memungkinkan mengarahkan pada maksiat seperti zina hati, tetap menjaga pandangan agar terhindar dari zina mata. Dalam tulisan sebelumnya yang membahas ta’aruf kami sampaikan agar ada perantara untuk penghubung komunikasi antara calon mempelai laki-laki dan perempuan. Tentu hal ini bukan untuk mengekang dan tidak juga untuk mempersulit namun adalah untuk menjaga agar prosesnya berkah dari awal hingga akhir serta dengan harapan besar barakah juga setelah pernikahannya.

Lalu kita “ngapain” di hari-hari menjelang pernikahan? berikut ada 7 aktivitas yang kami sarankan untuk dilakukan, insyaAllah penuh manfaat dan bernilai ibadah.

1. Selalu memperbaharui dan meluruskan niat

Ya, memperbaharui niat agar ia selalu lurus kalau kita menikah hanya untuk meraih ridho Allah, sebagai sarana beribadah padanya dan selalu meyakini kalau jodoh adalah ketentuan Allah. Ini aktivitas hati, tujuan utamanya adalah agar selalu hadir kemantapan dan ketenangan hati. Tidak merasa was-was takut jika seandainya pernikahannya batal atau malah ragu-ragu dengan calonnya sehingga muncul keinginan untuk membatalkan, tentu ke dua perasaan ini mesti kita jauhi.

2. Menjauhi hal-hal yang mendekatkan pada perzinaan

Bersabar, lagi-lagi ini adalah aktivitas hati. Bersabar untuk menunggu sekian hari atau jam lagi untuk tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang mendekatkan kepada perzinaan. Seperti halnya berdua-duaan, saling berpegangan tangan, saling bertatapan, photo pre-wedding atau mungkin juga kata-kata mesra penuh cinta. Sabar sob, hanya menunggu beberapa saat saja sampai sah dihadapan penghulu dan saksi setelah itu kalian bebas mau beraktivitas apa saja (dalam koridor syariat).

Setelah menikah semua aktivitas-aktivitas yang jika sebelum menikah termasuk maksiat akan menjadi ibadah, asyik kan? hehe. Mau jalan bareng, foto selfiesepuasnya berdua, tatapan, pegangan atau apapun itu terasa nikmat, indah dan juga dapat pahala.

3. Menyiapkan bekal ilmu yang dibutuhkan di hari-hari pertama pernikahan

Menyiapkan bekal ilmu yang akan dibutuhkan di hari-hari pertama pernikahan, seperti menghafal lafazh ijab kabul bagi yang laki-laki, menghafal do’a-do’a pernikahan hingga do’a untuk ketika akan melakukan jima’ (hubungan suami-istri) . Mencari tau apa saja hal-hal wajib dan sunnah nabi yang mesti dilakukan dimasa-masa awal pernikahan. Untuk menyiapkan bekal ini sahabat bisa membaca  berbagai literasi pernikahan, sebagai referensi kami menganjurkan untuk membaca buku karya ustadz Salim a. Fillah Barakallaahu laka Bahagianya Merayakan cinta, InsyaAllah bahasan tentang pernikahan dimulai dari masa-masa sebelum menikah, di saat hari H pernikahan, tentang malam pertama dan juga berbagai adabnya dibahas dengan cukup detail di buku ini. Buku lain yang juga kami referensikan adalah buku sutra ungu , kalau yang ini adalah panduan islam untuk hubungan intim suami dan istri.

Setiap amalan dengan ilmu dan dasar yang jelas tentu akan menambah nilai kebaikan tersendiri untuk kita semua, meskipun kami juga sangat menganjurkan persiapan ilmu ini juga dilakukan jauh-jauh hari sebelum pernikahan.

4. Mempersiapkan penampilan fisik agar tampil lebih cantik dan ganteng

Membuat pasangan halal kita merasa sangat bahagia disaat bertemu dengan kita tentu menjadi kebahagiaan tersendiri terlebih membahagiakan pasangan juga bernilai ibadah. Maka sudah semestinya masing-masing pasangan merawat diri seperti luluran, maskeran, memotong bulu-bulu yang mesti dipotong, menggunting kuku serta berbagai aktivitas-aktivitas perawatan tubuh lainnya.

5. Selalu meminta dido’akan agar dilancarkan hingga proses pernikahan dan setelahnya. \

Kita tak pernah tahu do’a dari lisan siapa yang akan diijabah oleh Allah SWT, maka tak ada salahnya jika kita minta untuk dido’akan oleh keluarga terdekat seperti orang tua, kakak dan adik atau juga teman, para guru dan teman-teman yang lainnya.

6. Perbanyak tilawah Al-quran

Sebab detik-detik terakhir menuju hari H pernikahan adalah saat-saat yang mendebarkan maka tak ada aktivitas terbaik untuk memberi ketenangan pada hati dan pikiran kecuali itu membaca Al-quran. InsyaAllah dengan memperbanyak membaca tilawah Al-qur’an.

7. Meminta dan menyimak nasihat-nasihat pernikahan

Pernikahan bukanlah aktivitas satu atau dua hari, akan tetapi adalah perjalanan panjang yang tentu kita semua berharap cinta dalam ketaatan yang dibangun setelah akad nikah bertahan hingga kita tutup usia dan hanya kematianlah yang memisahkan kita untuk sementara sampai suatu saat nanti akan Allah pertemukan lagi di syurganya (InsyaAllah).

Pernikahan juga bukan perkara yang mudah, menyatukan dua jiwa yang berbeda tak cukup hanya bermodal cinta namun juga membutuhkan ketaatan, ketakwaan, keilmuan, kesiapan mental dan lainnya. Maka sangat dianjurkan di masa-masa penantian menuju hari H pernikahan ini masing-masing mempelai meminta nasihat-nasihat dari guru, ustadzah, keluarga dan siapapun itu yang sudah menikah dan menjalani kehidupan pernikahan. Simak, dan dengarkanlah nasihat-nasihat sederhana yang keluar dari lisan-lisan yang tulus tersebut InsyaAllah akan menjadi bekal yang sangat berguna.[Uda Agus/elmna]


Leave a Reply